Satsuma ware

From Global Knowledge Compendium of Traditional Crafts and Artisanal Techniques
This page is a translated version of the page Satsuma ware and the translation is 100% complete.
Satsuma Ware Vase, Meiji Period (late 19th century) Stoneware with crackled ivory glaze, overglaze enamels, and gold decoration. Depicting seasonal flowers and birds in the classical export style. Origin: Naeshirogawa kilns, Kagoshima Prefecture, Japan.

Tembikar Satsuma (Satsuma-yaki, ``Satsuma-yaki) adalah gaya tembikar khas Jepang yang berasal dari Provinsi Satsuma (sekarang Prefektur Kagoshima) di Kyushu selatan. Tembikar ini sangat terkenal karena glasir berwarna krem yang retak halus dan dekorasi hiasnya yang rumit, seringkali dengan enamel emas dan polikrom. Tembikar Satsuma sangat dihargai baik di Jepang maupun di dunia internasional, terutama karena kualitas dekoratifnya dan asosiasi sejarahnya yang kaya.

Sejarah

Asal Usul (Abad ke-16–17)

Tembikar Satsuma berawal dari akhir abad ke-16, setelah invasi Jepang ke Korea (1592–1598). Setelah invasi tersebut, panglima perang Shimazu Yoshihiro' membawa para pengrajin tembikar Korea yang terampil ke Satsuma, yang kemudian meletakkan fondasi bagi tradisi keramik lokal.

Satsuma Awal (Shiro Satsuma)

Bentuk paling awal, sering disebut Shiro Satsuma (Satsuma putih), dibuat menggunakan tanah liat lokal dan dibakar pada suhu rendah. Bentuknya sederhana, sederhana, dan biasanya dibiarkan tanpa hiasan atau dicat tipis. Peralatan awal ini digunakan untuk keperluan sehari-hari dan upacara minum teh.

Periode Edo (1603–1868)

Seiring berjalannya waktu, tembikar Satsuma mendapatkan dukungan kaum bangsawan, dan tembikarnya menjadi lebih halus. Bengkel-bengkel di Kagoshima, terutama di Naeshirogawa, mulai memproduksi karya-karya yang semakin rumit untuk Daimyō dan kelas atas.

Periode Meiji (1868–1912)

Selama era Meiji, keramik Satsuma mengalami transformasi, beradaptasi dengan selera Barat. Keramik-keramik tersebut dihiasi dengan berbagai macam:

  • Enamel emas dan berwarna
  • Pemandangan kehidupan, agama, dan lanskap Jepang
  • Batas dan pola yang rumit

Periode ini menyaksikan peningkatan dramatis dalam ekspor keramik Satsuma ke Eropa dan Amerika, yang menjadi simbol kemewahan yang eksotis.

Karakteristik

Tembikar Satsuma dibedakan berdasarkan beberapa fitur utama:

Tubuh dan Glasir

  • Tanah Liat: Stoneware lembut berwarna gading
  • Glasir: Lembut, seringkali tembus cahaya dengan pola retakan halus (kannyu)
  • Rasa: Lembut dan halus saat disentuh

Dekorasi

Motif dekoratif diaplikasikan menggunakan enamel glasir atas dan penyepuhan, yang sering kali menggambarkan:

  • Subjek keagamaan: Dewa-dewa Buddha, biksu, kuil
  • Alam: Bunga (terutama krisan dan peony), burung, kupu-kupu
  • Adegan genre: Samurai, dayang-dayang, anak-anak bermain
  • Tema mitologi: Naga, burung phoenix, cerita rakyat

Bentuk

Bentuk umum meliputi:

  • Vas
  • Mangkuk
  • Peralatan minum teh
  • Patung-patung kecil
  • Plakat dekoratif

Jenis Tembikar Satsuma

Shiro Satsuma (Satsuma Putih)

  • Barang-barang awal berwarna krem
  • Diproduksi terutama untuk keperluan rumah tangga

Kuro Satsuma (Satsuma Hitam)

  • Kurang umum
  • Dibuat dengan tanah liat dan glasir yang lebih gelap
  • Dekorasi yang lebih sederhana, terkadang diukir atau dengan glasir abu

Ekspor Satsuma

  • Dihiasi dengan emas dan warna yang kaya
  • Dibuat terutama untuk pasar ekspor (akhir periode Edo hingga Meiji)
  • Sering ditandatangani oleh seniman individu atau studio

Tungku dan Seniman Terkemuka

  • Tungku Naeshirogawa: Tempat lahirnya tembikar Satsuma
  • Yabu Meizan: Salah satu dekorator era Meiji yang paling tersohor
  • Keluarga Kinkozan: Terkenal karena teknik halus dan hasil karya yang melimpah

Merek dan Autentikasi

Potongan Satsuma sering kali memiliki tanda pada bagian dasarnya, termasuk:

  • Salib di dalam lingkaran (lambang keluarga Shimazu)
  • Tanda tangan Kanji seniman atau bengkel
  • Dai Nippon” (大日本), yang menunjukkan kebanggaan patriotik era Meiji

Catatan: Karena popularitasnya, banyak terdapat replika dan tiruan. Barang antik Satsuma asli biasanya ringan, memiliki glasir gading dengan retakan halus, dan menampilkan detail lukisan tangan yang sangat teliti.

Makna Budaya

Tembikar Satsuma telah memainkan peran penting dalam seni dekoratif Jepang, terutama dalam:

  • Upacara Minum Teh: Peralatan awal yang digunakan sebagai mangkuk teh dan wadah dupa
  • Ekspor dan Diplomasi: Berfungsi sebagai ekspor budaya penting selama modernisasi Jepang
  • Lingkaran Kolektor: Sangat dihargai oleh para kolektor seni Jepang di seluruh dunia


Audio

Language Audio
English