Shiro Satsuma

Shiro Satsuma (白薩摩, "Satsuma Putih") merujuk pada jenis tembikar Jepang yang sangat halus yang berasal dari Domain Satsuma (sekarang Prefektur Kagoshima). Tembikar ini terkenal dengan glasir berwarna gading, dekorasi enamel polikrom yang rumit, dan pola kresek halus yang khas (kannyū). Shiro Satsuma adalah salah satu bentuk keramik Jepang yang paling dihormati dan mendapatkan ketenaran khususnya di Barat selama periode Meiji (1868–1912).
Sejarah
Asal usul Shiro Satsuma berawal dari awal abad ke-17, ketika para pengrajin tembikar Korea dibawa ke Kyushu selatan oleh klan Shimazu setelah invasi Jepang ke Korea (1592–1598). Para pengrajin tembikar ini mendirikan tungku pembakaran di Domain Satsuma, menghasilkan berbagai macam keramik.
Seiring berjalannya waktu, muncul tiga kategori utama keramik Satsuma:
- Kuro Satsuma (黒薩摩, "Satsuma Hitam"): Tembikar batu berwarna gelap dan rustic, terbuat dari tanah liat yang kaya akan zat besi. Tembikar ini tebal, kokoh, dan terutama digunakan untuk keperluan sehari-hari atau lokal.
- Shiro Satsuma (白薩摩, "Satsuma Putih"): Terbuat dari tanah liat putih halus dan dilapisi glasir gading transparan dengan retakan halus (kannyū). Tembikar ini diproduksi untuk kelas samurai dan aristokrat penguasa dan seringkali memiliki desain yang elegan dan bersahaja.
- Export Satsuma (輸出薩摩): Sebuah evolusi selanjutnya dari Shiro Satsuma, yang diciptakan khusus untuk pasar internasional pada akhir periode Edo dan Meiji. Tembikar ini sangat dekoratif, dicat dengan emas dan enamel berwarna pekat, serta menampilkan adegan-adegan eksotis atau naratif untuk menarik selera Barat.
Karakteristik
Shiro Satsuma terkenal karena:
- Glasir berwarna gading: Permukaan yang hangat dan lembut dengan transparansi halus.
- Kannyū (glasir retak): Ciri khas yang terdiri dari jaringan retakan halus pada permukaan yang disengaja.
- Dekorasi glasir atas polikrom: Umumnya meliputi enamel emas, merah, hijau, dan biru.
- Motif:
- Bangsawan dan pejabat istana
- Tokoh agama (misalnya Kannon)
- Alam (bunga, burung, lanskap)
- Adegan mitologis dan historis (terutama pada Satsuma Ekspor)
Teknik
Proses produksi melibatkan:
- Membentuk bejana dari tanah liat olahan.
- Membakarnya dengan bisque untuk mengeraskannya.
- Mengaplikasikan glasir gading dan membakarnya kembali.
- Menghias dengan enamel dan emas.
- Beberapa kali pembakaran suhu rendah untuk menyatukan dekorasi lapis demi lapis.
Setiap bagian dapat memakan waktu berminggu-minggu untuk diselesaikan, terutama karya Export Satsuma yang sangat rinci.
Era Ekspor dan Ketenaran Internasional
Pada periode Meiji, Shiro Satsuma mengalami transformasi yang bertujuan untuk memuaskan ketertarikan Barat terhadap seni Jepang. Hal ini memunculkan subgenre yang dikenal sebagai "Export Satsuma", yang dipamerkan di berbagai pameran dunia, termasuk:
- Pameran Universal di Paris tahun 1867
- Pameran Dunia Wina tahun 1873
- Pameran Seratus Tahun di Philadelphia tahun 1876
Hal ini menyebabkan popularitas tembikar Satsuma di seluruh dunia. Beberapa seniman dan studio terkemuka pada era ekspor antara lain:
- Yabu Meizan (Yabe Yoneyama)
- Kinkōzan (Kinkōzan)
- Tempat pembakaran Chin Jukan (Sink Life Officer)
Konteks Modern
Meskipun produksi Shiro Satsuma tradisional telah menurun, ia tetap menjadi simbol keunggulan keramik Jepang. Shiro antik dan Satsuma ekspor kini sangat diminati oleh para kolektor dan museum. Di Kagoshima, beberapa perajin tembikar terus melestarikan dan menafsirkan ulang tradisi Satsuma-yaki (薩摩焼).
Jenis Tembikar Satsuma
Jenis | Deskripsi | Kegunaan |
---|---|---|
Kuro Satsuma | Tembikar batu berwarna gelap dan pedesaan yang terbuat dari tanah liat lokal | Penggunaan sehari-hari dan fungsional dalam domain |
Shiro Satsuma | Tembikar elegan berlapis gading dengan retakan dan dekorasi yang indah | Digunakan oleh daimyo dan bangsawan; untuk keperluan seremonial dan pajangan |
Ekspor Satsuma | Tembikar berhias mewah yang ditujukan untuk kolektor Barat; penggunaan emas yang melimpah dan gambar-gambar yang hidup | Seni dekoratif untuk pasar ekspor (Eropa dan Amerika Utara) |
Lihat Juga
Audio
Language | Audio |
---|---|
English |