Tembikar Nabeshima

"'Nabeshima ware adalah gaya porselen Jepang yang sangat halus yang berasal dari abad ke-17 di wilayah Arita, Kyushu. Tidak seperti jenis keramik Imari lainnya yang dibuat untuk ekspor atau keperluan rumah tangga umum, keramik Nabeshima diproduksi khusus untuk klan penguasa Nabeshima dan ditujukan sebagai hadiah untuk keluarga shogun dan samurai berpangkat tinggi.
Konteks Sejarah
Klan Nabeshima, yang memerintah Domain Saga selama periode Edo, mendirikan tungku pembakaran khusus di Lembah Okawachi dekat Arita. Tungku-tungku ini dikelola langsung oleh klan dan dikelola oleh pengrajin-pengrajin terbaik. Produksi dimulai pada akhir abad ke-17 dan berlanjut hingga periode Edo, semata-mata untuk penggunaan pribadi, bukan untuk dijual komersial.
Eksklusivitas ini menghasilkan porselen yang tidak hanya menekankan kesempurnaan teknis tetapi juga kecanggihan estetika.
Ciri Khas
Tembikar Nabeshima berbeda dari gaya Imari lainnya dalam beberapa hal penting:
- Penggunaan bodi porselen putih bersih dengan desain yang seimbang.
- Dekorasi yang elegan dan terkendali, seringkali menyisakan ruang kosong yang cukup untuk harmoni visual.
- Motif yang diambil dari lukisan klasik Jepang dan pola tekstil, termasuk tanaman, burung, bunga musiman, dan bentuk geometris.
- Garis bawah glasir biru halus yang diisi dengan enamel glasir atas yang lembut — terutama hijau, kuning, merah, dan biru muda.
- Sering menggunakan komposisi tiga bagian: gambar di tengah, pita motif di sekeliling tepi, dan pola pijakan kaki dekoratif.
Ciri-ciri ini mencerminkan estetika istana Jepang dan budaya samurai, yang mengutamakan kehalusan daripada kemewahan.
Fungsi dan Simbolisme
Tembikar Nabeshima berfungsi sebagai hadiah resmi, sering dipertukarkan selama perayaan Tahun Baru atau upacara resmi. Pemilihan motif yang cermat memiliki makna simbolis — misalnya, bunga peony melambangkan kemakmuran, sementara burung bangau melambangkan umur panjang.
Tidak seperti Ko-Imari yang bertujuan memberi kesan mewah, keramik Nabeshima menyampaikan keanggunan, pengendalian diri, dan selera intelektual.
Produksi dan Warisan
Tungku-tungku Nabeshima tetap berada di bawah kendali ketat klan, dan tidak ada satu pun karya yang dijual secara publik hingga Restorasi Meiji, ketika pembatasan feodal dicabut. Selama era Meiji, porselen bergaya Nabeshima akhirnya dipamerkan dan dijual, menarik kekaguman di berbagai pameran internasional.
Saat ini, keramik Nabeshima asli dari periode Edo dianggap sebagai salah satu porselen terbaik yang pernah diproduksi di Jepang. Keramik ini disimpan dalam koleksi museum bergengsi dan jarang ditemukan di pasaran. Para perajin keramik kontemporer di Arita dan sekitarnya terus menciptakan karya-karya bergaya Nabeshima, melestarikan warisannya melalui tradisi dan inovasi.
Perbandingan dengan Ko-Imari
Meskipun keramik Nabeshima dan Ko-Imari berkembang di wilayah dan periode waktu yang sama, keduanya memiliki peran budaya yang berbeda. Ko-Imari dibuat untuk ekspor dan dipajang, seringkali ditandai dengan dekorasi yang berani dan menyeluruh. Keramik Nabeshima, di sisi lain, bersifat pribadi dan seremonial, dengan fokus pada komposisi yang halus dan keindahan yang halus.
Kesimpulan
Tembikar Nabeshima melambangkan puncak seni porselen Jepang pada periode Edo. Asal-usulnya yang eksklusif, pengerjaan yang halus, dan nilai budayanya yang lestari menjadikannya tradisi yang unik dan berharga dalam sejarah keramik Jepang yang lebih luas.
Audio
Language | Audio |
---|---|
English |